tok… tok… tok.. *bunyi ketukan pintu kamarku* “jagiya, ini aku Kibum” beritahu seseorang dibalik pintu kamarku.
aku bergegas lari untuk membukakan pintu, itu kekasihku. aku sudah 2tahun berpacaran dengannya. dia pria yg sangat sangat sangat bisa menghiburku, dia jarang membuatku menangis. sekali aku menangis karenanya itu karena dia memutuskan hubungan sepihak, tapi Jinkilah yg membantuku membatalkan keinginan sepihak dari Kibum.
“Kibum~” panggilku kemudian memeluknya lama dan dia membalas pelukanku.
“kau begitu merindukanku? ya aku juga merindukanmu” ucapnya sambil mencium pipiku.
“aku sedang mempersiapkan untuk kepergian kita ke desa, aku bingung pakaian apa saja yg akan kubawa” ceritaku sambil menariknya ke arah koper diatas kasur yg sedang terbuka lebar dengan pakaian yg terserak dimana-mana.
“kau ingin pergi ke desa saja pusing dgn pakaian yg akan kau bawa, bawa saja yg normal jgn kau gunakan pakaian yg merepotkan” kata Kibum memberikan masukan.
“ya.. ya.. ya..” jawabku kemudian melanjutkan memilih pakaiannya.
“hey Lee Sehyung..” panggil Kibum.
“ne?”
“aku mencintaimu” ucapnya lalu mendekatkan bibirnya ke bibirku.
aku terdiam, aku kaget dgn posisi yg kini ada “Kibum-ah~” aku menolak.
“tidakkah kau mencintaiku??” tanya Kibum dgn nada sedikit kesal.
aku menoleh ke arahnya dgn tatapan kaget “mengapa kau bertanya seperti itu?? kau meragukan perasaanku??” tanyaku yg juga menjadi kesal.
Kibum tertawa terbahak-bahak “wajahmu lucu sekali kalau sedang kesal. aku senang membuatmu kesal” ucapnya sambil mencubit pipiku.
“kau dan Jinki menyebalkan!!!” keluhku dan melanjutkan memilih pakaian.
“mianhe jagiya~ kau lanjutkan packing-nya, aku akan ke kamar Onew” Kibum mengelus rambutku kemudian mencium keningku
aku bergegas lari untuk membukakan pintu, itu kekasihku. aku sudah 2tahun berpacaran dengannya. dia pria yg sangat sangat sangat bisa menghiburku, dia jarang membuatku menangis. sekali aku menangis karenanya itu karena dia memutuskan hubungan sepihak, tapi Jinkilah yg membantuku membatalkan keinginan sepihak dari Kibum.
“Kibum~” panggilku kemudian memeluknya lama dan dia membalas pelukanku.
“kau begitu merindukanku? ya aku juga merindukanmu” ucapnya sambil mencium pipiku.
“aku sedang mempersiapkan untuk kepergian kita ke desa, aku bingung pakaian apa saja yg akan kubawa” ceritaku sambil menariknya ke arah koper diatas kasur yg sedang terbuka lebar dengan pakaian yg terserak dimana-mana.
“kau ingin pergi ke desa saja pusing dgn pakaian yg akan kau bawa, bawa saja yg normal jgn kau gunakan pakaian yg merepotkan” kata Kibum memberikan masukan.
“ya.. ya.. ya..” jawabku kemudian melanjutkan memilih pakaiannya.
“hey Lee Sehyung..” panggil Kibum.
“ne?”
“aku mencintaimu” ucapnya lalu mendekatkan bibirnya ke bibirku.
aku terdiam, aku kaget dgn posisi yg kini ada “Kibum-ah~” aku menolak.
“tidakkah kau mencintaiku??” tanya Kibum dgn nada sedikit kesal.
aku menoleh ke arahnya dgn tatapan kaget “mengapa kau bertanya seperti itu?? kau meragukan perasaanku??” tanyaku yg juga menjadi kesal.
Kibum tertawa terbahak-bahak “wajahmu lucu sekali kalau sedang kesal. aku senang membuatmu kesal” ucapnya sambil mencubit pipiku.
“kau dan Jinki menyebalkan!!!” keluhku dan melanjutkan memilih pakaian.
“mianhe jagiya~ kau lanjutkan packing-nya, aku akan ke kamar Onew” Kibum mengelus rambutku kemudian mencium keningku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar